Merawat gigi dengan benar dan sehat.
|
Hal-hal yang mungkin belum anda
ketahui tentang merawat gigi yang benar agar tetap kuat, dan indah akan saya jelaskan
di sini.
Pilih Dental
Floss, Hindari Tusuk Gigi
Selesai menikmati makanan,
biasanya ada sebagian makanan yang menghuni celah-celah gigi. Keadaan ini dapat
mengganggu dan jika dibiarkan terlalu lama dapat menyebabkan gigi rusak. Untuk
mengeluarkannya, gunakan dental floss (benang gigi) daripada menggunakan tusuk
gigi. Dental floss akan meminimalkan terjadinya gesekan dan benturan pada gigi
dan gusi. Sebaliknya penggunaan tusuk gigi memungkinkan terjadinya pergeseran
gigi dan melukai gusi sehingga membuat gusi berdarah dan infeksi.
Menyikat
dengan Benar
Bagaimana teknik menyikat
gigi yang benar?
·
Sikat dengan tekanan ringan. Menekan terlalu keras
pada gigi akan merusak gigi dan gusi. Gusi akan mudah berdarah dan sensitif
terserang infeksi. Karena bermasalah, gusi menjadi tidak sempurna untuk
menyangga gigi dan bisa mengakibatkan kerusak gigi atau gigi menjadi tanggal.
·
Arah sikatan yang benar. Arah menyikat gigi yang
benar adalah vertikal satu arah dari pangkal ke ujung gigi. Tujuannya adalah
agar sisa makanan di sela gigi dapat tersapu keluar dan perbatasan gusi-gigi
tidak terkikis. Arah sikatan untuk gigi geraham adalah sikat permukaan kunyah
dengan gerakan ke kanan-kiri spt menyapu atau gerakan melingkat.
·
Durasi waktu menyikat gigi yang ideal adalah 2-3
menit. Kalau terlalu cepat, gigi akan kurang bersih tetapi kalau terlalu lama
dapat mengikis email gigi dan mengiritasi gusi.
·
Gunakan sikat gigi berbulu lembut. Bulu sikat yang
keras dan kaku akan merusak email gigii. Pastikan bulu sikat rapi dan tidak
keluar dari barisan.
·
Pilih sikat gigi dengan kepala sikat yang kecil.
Ukuran kepala sikat yang sesuai dengan rahang akan membuat gigi lebih bersih
karena dapat menjangkau bagian terdalam gigi.
Waktu
yang Tepat untuk Menyikat Gigi
Waktu menyikat gigi yang
dianjurkan adalah pagi sesudah sarapan dan malam sebelum tidur, karena pada
saat tidur, tidak ada produksi ludah. Akibatnya, jika ada sisa makanan, akan
membuat bakteri dan kuman aktif. Sisa makanan yang mengandung asam dan gula
akan melemahkan enamel gigi dan meningkatkan risiko gigi berlubang.
Berkumur
dengan Mouthwash
Selesai menyikat gigi, lengkapi
dengan berkumur dengan mouthwash yang
mengandung antiseptik. Ini berguna untuk melindungi gigi dari plak. Pada mulut
yang sedang mengalami masalah, misalnya luka pada gusi dapat menggunakan mouthwash yang
mengandung antibiotik.
Kerok
Lidah
Permukaan lidah berbentuk seperti
“bukit lembah” yang berarti ada celah-celah pada permukaan lidah yang perlu
dibersihkan. Kototran tidak hilang jika dengan berkumur. Cara membersihkannya
adalah dengan mengerok permukaan lidah menggunakan sikat gigi atau alat khusus
untuk mengerok lidah.
Kunyah
Permen Karet
Mengunyah permen karet berguna
untuk self cleansing pada gigi. Permen karet dapat membersihkan sisa makanan
dan plak pada permukaan gigi. Kunyahan permen karet akan merangsang
peningkkatan produksi saliva sehingga mulut menjadi tidak kering dan bau mulut
berkurang, Walau berguna, tetapi kandungan gula pada permen karet dapat merusak
gigi, jadi jangan lupa menggosok gigi setelah mengunyahnya.
Batasi
Konsumsi Gula dan Asam
Sebisa mungkin, batasi makanan
dan minuman yang mengandung gula dan asam
seperti permen, cokelat, atau soft
drink. Karbohidrat sederhana
yang terkandung di dalamnya sangat disukai bakteri. Bakteri akan membuat plak
yang akan mengubah gula menjadi asam. Asam dapat mengikis enamel gigi dan
membuat gigi berlubang. Akan sangat baik, jika setelah mengkonsumsi gula atau
asam, sempatkan waktu untuk menyikat gigi.
Batasi
Wine, Kopi dan Teh
Kandungan tannin yang terkandung
pada teh dan kopi bisa mengubah warna lapisan luar
gigi atau enamel. Pewarna pada minuman berwarna lain, seperti wine, sirup
atau minuman bersoda juga dapat menimbulkan noda pada gigi.
Noda akan mudah terbentuk pada
permukaan gigi yang kasar yang disebabkan karena plak atau anatomi gigi yang
tidak rata. Pencegahannya adalah minum menggunakan sedotan dan batasi konsumsi
sebanyak 1-2 cangkir sehari.
Tidak
Merokok
Pada saat menghisap rokok, asap rokok dan jutaan zat kimia
lain yang terdapat pada sebatang rokok akan masuk dalam mulut dan memengaruhi
jaringan dan organ yang ada dalam mulut, termasuk gigi.
Asap panas rokok juga akan
mengurangi produksi ludah yang menyebabkan bau mulut, menyebabkan mulut menjadi
kering dan menjadikan kondisi mulut menjadi tempat yang nyaman untuk
berkembangbiaknya bakteri.
Efek lain dari merokok yaitu:
·
Perubahan warna gusi, gigi dan bibir menjadi lebih
gelap
·
Karies gigi mudah terbentuk
·
Meningkatkan risiko kanker mulut
·
Mulut jadi beraroma rokok
Penggunaan
Pemutih Gigi
Efek negatif, dari penggunaan
pemutih gigi adalah gusi menjadi lebih sensitif. Maka, jika ingin melakukan
pemutihan gigi, cek apakah gusi Anda sehat dan aman untuk melakukan prosedur
tersebut.
Pemutih gigi yang ada di pasaran
seperti pemutih pada odol, strip atau kuas dapat digunakan jika kandungannya
dibawah 3% dan kandungan pemutih bernama hydrogen peroksida. Teliti juga apakah
produk tersebut memiliki izin dari badan kesehatan.
Periksakan
Gigi
Sakit atau tidak, sebaiknya Anda
rutin mengunjungi dokter gigi 6 bulan sekali. Tujuannya adalah untuk memeriksa
kesehatan gigi dan mulut. Jika
tidak ada masalah, Anda dapat membersihkan karang gigi.
Sebagai penutup,
sekian yang bias saya sampaikan kurang lebihnya mohon maaf dan semoga artikel
ini bermanfaat untuk anda.
0 komentar:
Posting Komentar